Sosialisme Islam; Kritik Mustafa al-Siba’i terhadap Ideologi Sosialisme-Marxisme dan Kapitalisme

Muṣṭafâ al-Sibâ‘î (1915–1964) adalah seorang pemikir sosialis Islam. Isytirâkiyat al-Islâm (Sosialisme Islam) pertama kali diterbitkan oleh al-Sibâ’î pada tahun 1959. Menurutnya, Islam dan sosialisme mempunyai kecocokan bahkan lebih dari itu. Masyarakat Muslim harus berjuang menuju sosialisme juga. Sejauh pendapat al-Sibâ’î, sosialisme lebih penting daripada pengenaan pembatasan atas kepemilikan pribadi, lebih penting daripada pajak progresif, dan bahkan lebih penting daripada nasionalisasi properti. Sebagai model sosial dan ekonomi, sosialisme dapat membantu masyarakat tumbuh dan berkembang. Lebih penting lagi, sosialisme memastikan bahwa baik orang maupun sumber daya negara tidak akan dieksploitasi untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi.
Buku ini tidak hanya merupakan sekadar narasi biasa, namun juga sebuah bukti nyata bahwa pemikir atau tokoh islam seperti Muṣṭafâ al-Sibâ’î merupakan tokoh yang konsen terhadap sosialisme islam. Ia berpendapat bahwa sosialisme Islam apabila dipraktikkan di masyarakat, pasti semua orang akan mengambil manfaatnya, semua penduduk akan merasakan buahnya, baik orang Islam atau orang Masehi. Sebab sosialisme Islam diletakkan untuk dirasakan faedahnya oleh siapapun juga. Mengamalkan sosialisme Islam bukan berarti kemenangan dari suatu agama atas agama lain, bukan pula kediktatoran dari kaum muslimin terhadap pemeluk agama lain. Sosialisme Isam adalah suatu perbendaharaan yang indah andaikata dipraktikkan dengan akal pikiran yang jernih dan capeble, nantinya akan tercipta suatu masyarakat yang amat memuaskan hati dan elok dipandang mata.